A.
PENGERTIAN
KEPRIBADIAN
Kata kepribadian bersal dari kata Latin “persona”. Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Disamping itu kepribadian sering diartikan
dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang
pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang yang plin-plan,
pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Berdasarkan penjelasan tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian
sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu
struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat
berubah.
B.
TEORI-TEORI
KEPRIBADIAN
1.
Teori-teori sifat
(Trait Theoris)
Teori-teori
sifat menekankan aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil atau menetap.
Tepatnya, teori-teori ini menyatakanbahwa manusia sifat tertentu, yakni pola
kecenderungan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu.
2. Teori kepribadian
psikoanalisis
Freud
berpendapat bahwa kepribadian
terdiri dari tiga sistem utama: id, ego dan superego. Id bekerja
menggunakan prinsip kesenangan, mencari pemuasan secara impuls biologis; ego memenuhi prinsip realita, menunda
pemuasan sampai bisa dicapaidengan cara yang diterima masyarakat; dan superego memiliki standar moral dari
individu. Setiap tindakan kita
merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
3.
Teori kepribadian behaviorisme
Menurut Skinner, penyelidikan mengenai
kepribadian hanya sah jika memenuhi berbagai criteria ilmiah. Menurutnya,
individu adalah organism yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui
belajar.
4.
Teori psikologi kognitif
Pandangan teori kognitif menyatakan
bahwa organisasi kepribadian tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang stu
sama lain saling terkait dalam lapanga kesadaran (kognisi).
A. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN
1. Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor
seorang individu. Tinggi fisik, bentuk, temperamen, komposisi dan
refleks, tingkat dan irama adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap,
entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa dari individu
tersebut, yaitu komposisi, dan psikologis bawaan dari individu. Terdapat tiga
dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap
argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar
pertama berfokus pada penyokong dari dan temperamen anak. Dasar kedua berfokus
pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti
konsistensi dari waktu ke dan dalam berbagai.
2. Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan adalah
di mana seseorang dan dibesarka, dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang
manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk
kepribadian seseorang.
B. MENILAI KEPRIBADIAN
Alasan paling penting mengapa perlu mengetahui cara menilai kepribadian
adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna
dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian membantu
manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian :
A. Observasi
direck
Observasi direck
diadakan dalam situasi yang dikontrol, dapat diulang atau dapat di replikasi.
B. Wawancara
Menilai seseorang dengan cara
wawancara berarti mengadakn tatap muka dan berbicara dari hati ke hati dengan
orang yang dinilai.
C. Tes
proyektif
Orang yang dinilai pada tes proyektif
akan memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang
dilakukannya.
C. SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN
1. Evaluasi inti diri
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak
menyukai diri mereka sendiri. Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat
sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga
sebagai seorang manusia.
2. Machiavellianisme
Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis,
mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada
proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo
Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis tentang cara
mendapatkan dan menggunakan kekuasaan.
3. Narsisisme
Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai
rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan
mengutamakan diri sendiri. Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan
dari individu lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu
narsisis cenderung memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang
mengancam mereka. Individu narsisis juga cenderung dan eksploitif, dan acap
kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya
4. Pemantauan Diri
Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya
dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri
yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku
dengan faktor-faktor situasional eksternal. Bukti menunjukkan bahwa individu
dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih memerhatikan
perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan
individu yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah.
5. Kepribadian proaktif
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif,
berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.
Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa
memedulikan batasan atau halangan.
6. Kepribadian tipe A
Kepribadian tipe A adalah keterlibatan
secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam
waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau
hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan
dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material
yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah:
·
selalu
bergerak, berjalan, dan makan cepat;
·
merasa
tidak sabaran;
·
berusaha
keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
·
tidak
dapat menikmati waktu luang;
·
terobsesi
dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa
mereka peroleh.
D.
PROSES
PERKEMBAGAN KEPRIBADIAN
Carl Gustv Jung mengatkan bahwa
pertumbuhan kepribadian merupakan suatu dinamika dan proses evolusi yang
terjadi sepanjang hidup. Individu secara kontinyu berkembang dan belajar
ketrampilan baru serta menuju realisasi diri.
Pada hakikatnya, kepribadian dapat
dikatakan mencakup semua aspek perkembangan, seperti perkembangan fisik,
motorik, mental, sosial, moral, tetapi melebihi penjumlahan semua aspek
perkembangan tersebut. Kepribadian merupakan suatu kesatuan aspek jwa dan
badan, yang menyebabkan adanya kesatuan dalam tingkah laku dan tindakan
seseorang. Ini disebut, integrasi dari pola-pola dari kepribadian yang dibentuk
oleh seseorang. Dan pembentukan pola kepribadian ini terjadi melalui proses
interaksi dalam dirinya sendiri, dengan pengaruh-pengaruh dari lingkungan luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar