Kamis, 16 Februari 2017

PEKERJAAN SOSIAL : Pengertian Pekerjaan Sosial, Fokus Pekerjaan Sosial, Tujuan Pekerjaan Sosial, Fungsi dan Tugas Pekerjaan Sosial



PENGERTIAN PEKERJAAN SOSIAL

National Association of sosial workers (NASW) dalam Standars for Social Service Manpower. 1973. pp.3-4 mengemukakan definisi tentang pekerja sosial: Social Work Is The Profesional activity of helping individuals, groups, our communities to enchance or restore their capacity for social functioning and to create societal conditions favorable to their goals. (Zastrow. 1985 : 7 ).
Pekerja sosial merupakan kegiatan professional yang membantu individu-individu, kelompok-kelompok, dan Masyarakat untuk meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuannya.
Kemudian Siporin juga memberikan definisinya tentang pekerja sosial. Social Work is defined as a social institutional method of helfing people to preven and resolve their social problems, to restore and enchance their social funcitioning. (Siporin. 1975 : 3).

Agar lebih jelas, beberapa definisi dibawah ini akan membantu dalam memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang pekerja sosial. Beberapa definisi yang terdapat dalam buku Beulah R. Compton  dengan judul Social Work Processes  ini disusun berdasarkan tahun terbitnya dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang proses perkembangannya.

  1. Richmond. 1917 : Pekerjaan sosial merupakan suatu seni untuk membantu penyesuaian yang lebih baik antara orang dengan lingkungaannya.
  2. Jarret. 1919 : Pekerjaan sosial merupakan seni untuk membantu individu yang berada pada kondisi kesulitan kedalam relasi yang lebih baik dengan keseluruhan bagian dari lingkunganya.
  3. Lee. 1923 : Pekerjaan sosial merupakan seni untuk mengubah sikap.
  4. De schweinitz. 1924 : Pekerjaan sosial merupakan metode untuk membantu orang keluar dari kesulitan–kesulitan sosial.
  5. Robinson.  1930 : Pekerjaan sosial merupakan terapi kepada individu dengan menggunakan treatment relasi.
  6. Lowry. 1937 : Pekerjaan sosial merupakan suatu cara khusus yang di teliti dalam membantu individu dalam memenuhi kebutuhan–kebutuhan pribadi maupun sosial.
  7. Marcus. 1939 : Pekerjaan sosial berusaha membantu pelayanan dalam menggunakan seluruh kemampuan untuk menghadapi masalah–masalah dalam kehidupan sehari–hari secara aktiv dan bertanggung jawab.
  8. Gartland. 1940 : Pekerjaan sosial merupakan proses yang digunakan untuk memahami individu dalam masyarakat serta memberikan pelayanan–layanan sosial tertentu yang didukung oleh masyarakat dimana individu itu berada.
  9. Bowers. 1949 : Pekerjaan sosial merupakan seni dimana pengetahuan tentang relasi-relasi manusia serta keterampilan-keterampilan untuk berelasi digunakan untuk memobilisir kemampuan-kemampuan individu serta sumber-sumber dalam masyarakat untuk mencapai penyesuaian secara lebih baik antara kelayanan dengan seluruh atau beberapa bagian dari lingkungannya.
  10. Perlman. 1957 :  Merupakan proses yang diberikan oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial  untuk membantu individu dalam menghadapi masalah-masalah dalam keberfungsian sosial secara lebih efektif.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan praktek pekerjaan sosial adalah untuk meningkatkan kemampuan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan-kebituhan manusia. Kesimppulan tentang tujuan dari pekerjaan sosial ini masih sangat fleksibel, karna sangat dipengaruhi oleh sistem nilai dimana pekerjaan sosial tersebut bekerja. Banyak pekerja sosial dari berbagai penjuru dunia menterjemahkan tujuan ini dengan cara yang lebih bervariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh orientasi nilai, ideologi, politik, dan sebaginya, yang berinteraksi erat dengan kerangka acuan, pengetahuan, serta sangat berpengaruh pada proses intervensi yang dilakukan. Perspektif  praktek dapat ditentukan pertama kali dengan melihat secara cermat terhadap definisi masalah, yang kemudian digabungkan dengan kerangka berpikir. Definisi masalah merupakan perhatian langsung pada saling pengaruh mempengaruhi antara orang dengan lingkungannya. Pengidentifikasian inti atau akar masalah ditentukan pula oleh perspektif dari pekerja sosial itu sendiri. Pekerjaan sosial itu yang satu mungkin menekankan pada pentingnya individu/orang sebagai sasaran perubahan, sedangkan pekerjaan sosial lainnya menganggap bahwa lingkunganlah yang menjadi target utama dari proses perubahan berencana.
Orientasi ideologis secara teliti sangat menentukan pengetahuan-pengetahuan serta nilai-nilai yang dipilih untuk memandu pelaksanaan kegiatannya. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan hakekat serta fungsi saling keterkaitan antara orang dengan lingkungannya, tetapi juga pada unsur-unsur penujang lain yang menyertainya. Orientasi ideologi dan politis akan mempengaruhi setiap komponen dari kerangka acuan pekerjaan sosial. Pincus dan Minahan misalnya, menekan pada interaksi antara orang dengan sistem sumber. Dia mengatakan bahwa bukan “Siapa yang bermasalah” tetapi bagaimana elemen-elemen dalam situasi termasuk orang-orang yang terlibat didalamnya yang saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya frustasi dengan tugas-tugas kehidupannya.


FOKUS PEKERJAAN SOSIAL

Ronald L. Simon dan Stephen M. Aigner (1985), mengemukakan bahwa focus sosial adalah merupakan suatu pandangan yang holistik dan interaksionis. Di bawah ini adalah fokus pekerjaan sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli :
Social Work seeks to enchance the social functioning of individuals, singly end in group, by activities focused upon their social relationships which constitute the interaction between man and his environment. (Warner Boehm 1959 : p.54).
Pekerjaan sosial berusaha untuk meningkatkan keberfungsian sosial individu, maupun kelompok, melalui kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada relasi sosial yang merupakan interaksi antara manusia dan lingkungan sosialnya.
(Social Work is) the profession concerned with the relationships between human beings and interpersonal and organizational environments, and with seeking to promote environments that support human wellbeing. (CB. Germain. 1973 : p.326).

Pekerjaan sosial merupakan profesi pertolongan yang memperhatikan relasi antara manusia dengan lingkungan inter pribadi maupun organisasional dengan memberikan pertolingan untuk mengubah atau meningkatkan kualitas hubungan antar manusia dengan lingkungannya serta mengembangkan lingkungan sosial agar dapat mendukung kesejahteraan manusia.
Social Work is the professional activity of helping individuals, groups, or communities to enchanes or restore their capacity for social functioning and create societal conditions favorable to their goals. (NASW. 1973 : pp.4-5 )
Pekerjaan sosial merupakan aktifitas propesional untuk membantu individu, kelompok, atau masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kemampuannya berfungsi sosial serta menciptakan kondisi-kondisi yang menunjang tujuan tersebut.
Social Work is the concerned with the interaction between people and their social environment which affec the ability of people to accomplish their life task, alleviate distress, and realize their aspiration and values. (Pincus & Minahan. 1973 : p.9).
Pekerjaan sosial menekankan interaksi antara orang dengan lingkungan sosialnya yang mempengaruhi kemampuan orang untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya, meringankan stress, merealisasi aspirasi dan nilai-nilai masyarakat.
The Social Worker analyzes social relationships and works with clients o find solutions to the factors that block social functioning. (Skidmore danThackery. 1976 : p.19).
Pekerjaan sosial berusah menganalisis relasi-relasi sosial serta bekerja bersama kelayan untuk mencapai pemecahan pada faktor-faktor yang menjadi penghalang bagi keberfungsian sosial.
(Social Work) focuses on the transaction between people their environment that affect their ability to accomplish life taska, alleviate distress, and realize individual and colletive aspirations. (Council on Social Work Education.1982 : p.3).
Pekerjaan sosial memfokuskan diri pada transaksi antara orang dengan lingkungannya, diman lingkungan tersebut mempengaruhi kemampuan individu dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya, mengurangi ketegangan, serta dapat merealisasikan aspirasi-aspirasinya, baik secara individual.
Fokus pekerjaan sosial seperti tersebut diatas banyak digunakan dalam berbagai literatur tentang pekerjaan sosial. Walaupun para ahli pekerjaan sosial sering kali menggunakan relasi yang sedikit berbeda, namun pada dasarnya memiliki beberapa kesamaan :
  1. Pekerjaan sosial memandang manusia secara menyeluruh.
  2. Pekerjaan sosial memfokuskan diri pada keseluruhan persaratan bagi kesejahteraan, yang berbeda dengan pisikologi klinis, psikiater yang hanya mengutamakan kebutuhan-kebutuan psikologis. Pekerjaan sosial sangat mempertimbangkan seluruh kebutuhan manusia besrta tujuan-tujuannya. Dengan demikian pekerjaan sosial mengutamakan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, melaksanakan tugas-tugas kehidupannya, serta untuk merealisasikan aspirasi serts nilai-nilainya.
  3. Pekerjaan sosial menganalisis keberfungsian sosial, relasi sosial, interaksi sosial, kompleksitas situasi kehidupan, dan manusia dengan lingkungannya.




TUJUAN PEKERJAAN SOSIAL

Pekerjaan sosial adalah suatu profesi yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki dan atau mengembangkan interaksi di antara orang dengan lingkungan sosial sehingga orang ini memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupan mereka, mengatasi kesulitan-kesulitan, serta mewujudkan aspirasi-aspirasi dan nilai-nilai mereka. Atas dasar pengertian tersebut dalam standard for the classification of sosial work practice . 1982. p.17
(Zatrow. 1985 : 14-15) mengemukakan bahwa prektek pekerjaan sosial mempunyai empat tujuan dasar, yaitu :
  1. Echance the problem solving, coping, and development capacities of people. Meningkatkan kekampuan orang untuk mengahdapi tugas-tugas kehidupan dan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
  2. Link people with system that provides them resources, services, and opportunities. Mengkaitkan orang dengan sistem yang dapat menyediakan sumber-sumber, pelayanan-pelayanan dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan.
  3. Promote the effectiveness and human operation of system that provide people with resources and services. Meningkatkan kemampuan pelaksanaan sistem tersebut secara efektif dan berperikemanusiaan.
  4. Develop and improve social policy. Mengembangkan dan memperbaiki kebijakan sosial.




FUNGSI DAN TUGAS PEKERJAAN SOSIAL

Siporin dalam introduction to Social Work Practice mengemukakan fungsi dan tugas pekerjaan sosial sebagai berikut:
1.     To develop, maintain, and strengthen the social walfare system,
So that it can meet basic human needs. This general functions is realized through social work efforts in the forms of social intervention described earlier, individualized social case services, social welfare policy planning, income maintenance, welfare administration, and social action.
Mengembangkan, memelihara, dan memperkuat sistem kesejahteraan sosial, sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Fungsi ini dilaksanakan melalui usaha-usaha pekerjaan sosial dalam bentuk intervensi sosial seperti melalui pelayanan-pelayanan sosial, perencanaan kesejahteraan sosial, perbaikan, dan memelihara penghasilan, administrasi kesejahteraan sosial. Dalam perjalan sejarah pekerjaan sosial keterlibatan dalam bentuk-bentuk intervensi sosial tersebut bervariasi. Dalam suatu bentuk intervensi mungkin peranannya terbatas, sedangkan dalam bentuk yang lain perannya mungkin di perluas. Dewasa ini peranan bekerja sosial dalam bidang pengenbangan kebijakan sosial dan aksi sosial di beberapa Negara maju semakin diperluas, terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah kemiskinan, kesenjangan sosial, dan relasi-relasi kelompok-kelompok minoritas.
Demikian pula peranannya dibidang pengelolaan pelayanan sosial, dalam tugas-tugas pengembangan staf, dan dalam melatin dan mengelola tenaga-tenaga yang dibutuhkan didalam program-program kesejahteraan sosial. Bersamaan dengan itu secara terus menerus juga sedang diuji kembali dan dicoba fungsi-fungsi pekerjaan sosial dibidang perbaikan penghasilan (jaminan sosial).
2.     To assure adequate standards of subsistence, health, and welfare for all.
Pekerjaan sosial juga masih tetap melakukan fungsinya dalam mewujudkan tugas-tugas pokok sistem kesejahteraan sosial dalam suatu masyarakat untuk menjamin standard subsistensi kesehatan, dan kesejahteraan yang memadai bagi semua warga, yang mencakup :
a.     Mengembangkan  sumber-sumber manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar individu-individu maupun keluarga-keluarga akan perkembangan;
b.     Mendistribusikan dan memeratakan alokasi sumber-sumber sosial maupun ekonomi;
c.     Mencegah timbulnya kesengsaraan, dan mengatasi kemelaratan, tekanan-tekanan sosial, serta keterlantaran; melindungi individu-individu maupun keluarga-keluarga dari bahaya-bahaya kehidupan, dan menyantuni mereka yang mengalami kehilangan karena bencana, ketidak mampuan fisik maupun mental, kecatatan, serta karma kematian;
3.  To enable people to function optimally within their social institutional roles and statuses; Membatu orang agar dapat berfungsi secara optimal didalam institusi-institusi sosial maupun status-statusnya :
a.     Mengusaha terwujudnya potensi-potensi kearah produktivitas dan perwujudan diri, baik pada orang-orang maupun lingkungan sosial mereka, bagi terciptanya bentuk-bentuk keberfungsian sosial baru yang kreatif dan altruistic, serta kehidupan bersama yang akrab.
b.   Membantu orang-orang dalam usahanya memperoleh dan mencapai kembali tingkat kehidupan normatif  yang lebih tinggi serta ke berfungsian yang lebih memuaskan sebagai anggota masyarakat, dengan jalan memperbaiki kapasitas-kapasitas dan keterampilan-keterampilan mereka yang terhambat atau kurang memadai; Dengan jalan memanfaatkan seoptimal mungkin sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan yang disediakan oleh kelompok-kelompok sosial maupun institusi-institusi yang ada; dan dengan jalan mengatasi dan memecahkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dan relasi-relasi dan kehidupan sosial diantara mereka;
c.     Bertindak sebagai pengganti (substitude) bagi keluarga dan komuniti dalam menyediakan bentuk-bentuk bantuan yang bersifat suportif, substitutif, proktektif, dan preventif kepada individu-individu Maupin keluarga-keluarga;
d.     Mengintegrasikan orang-orang satu sama lain, menjadi perantara antara mereka, serta mempertemukan dan mengintegrasikan individu-individu dengan lingkungan sosial mereka, khususnya dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial yang tersedia.
 4.    To support and improve the social order and the institutional
structure of society. Menopang dan memperbaiki tertib
Mengendalikan dan mencegah tingkah laku-tingkah laku menyimpang maupun disorganisasi sosial agar memungkinkan terjadinya inovasi perubahan yang konstruktif; menolong orang-orang agar dapat menghindarkan diri atau keluar dari pekerjaan pekerjaan negatif yang menyimpang dan membantu mereka agar dapat mengenali struktur-struktur maupun situasi-situasi sosial yang disfungsional.


3 komentar:

  1. ka klo boleh tau, sumber referensi fokus peksos nya dpat dari literatur buku apa ya? Terimakasih

    BalasHapus
  2. Akan lebih baik jika diinfokan negara dan perusahaan yang mempekerjakan pekerjaan sosial ini

    BalasHapus