Kamis, 16 Februari 2017

PERILAKU MALADAPTIF


1.      Pengertian Perilaku (Behavior)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:671) Perilaku adalah : “Tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan”. Sedangkan Ajat Sudrajat dan Nono Sutisna (1999:5) menjelaskan perilaku adalah :  “Setiap tindakan atau aktivitas individu atau kelompok  yang dapat diamati dan atau potensial untuk diamati (diukur) oleh pengubah perilaku”.
Badudu dan Zain (2001:1043), berpendapat bahwa perilaku seseorang dapat menunjukkan derajat keturunannya, hal ini terkait dengan perilaku yang ditampilkan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka mendefinisikan perilaku sebagai : “Kelakuan, tabiat, tingkah laku”.
Perilaku dapat juga dilihat dari dua arti; arti sempit, berupa reaksi seseorang yang dapat diamati orang lain secara langsung dan dapat dilihat, sedangkan arti luas; mencakup semua kegiatan yang dilakukan seseorang  tanpa kecuali termasuk ide-ide dan keinginan serta impiannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dijelaskan oleh Kartini Kartono (1989:12);  perilaku sebagai : “Tingkah laku, kelakuan, perangai, tindak tanduk”. Lebih jauh Kartini Kartono membagi perilaku  dalam dua arti, yaitu :
a.       Arti Sempit
      Reaksi yang dapat diamati secara umum atau obyektif, tidak termasuk berfikir, merasa, berpendapat, mempertimbangkan, kecuali akibat dari tingkah laku yang dipelajari.
b.      Arti Luas
      Mencakup segala sesuatu yang  dialami   seseorang,  misalnya; ide-ide,  impian-impian, reaksi-reaksi kelenjar, lari, menggerakan suatu kapal angkasa.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat diartikan bahwa perilaku adalah sesuatu yang ditampilkan seseorang baik lewat bahasa verbal maupun non verbal, dan juga semua tingkah laku yang dapat diamati, dapat dilihat/tidak  dan potensial untuk diamati. Perilaku setiap individu berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini lebih dapat menjelaskan bahwa manusia itu unik, tidak ada yang sama sekalipun mereka berasal dari satu keluarga.
2.   Pengertian Perilaku Maladaptif.
Menurut  Kamus  Besar  Bahasa Indonesia, Perilaku  Maladaptif  dapat diartikan sebagai: Perilaku; tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan, Mal; buruk, dan Adaptif; mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jadi Perilaku Maladaptif dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi seseorang yang tidak sesuai (dapat) menyesuaikan diri dengan lingkungan baik badan maupun ucapannya. Pengertian lain tentang perilaku maladaptif seperti jelaskan oleh Ullmann dan Krasner dalam Joel Fischer dan Harvey L. Gochros (1979:6), Perilaku Maladaptif adalah:
A behavior, the perfomance of which produces aversive consequences for the individual or people in his environment; the behavior of an individual who might not be fulfilling his reguler role expectations; the behavior of someone who does not respond to the stimuli or events in his environment, or have the skills to make an appropriate response; behavior whereby an individual might respond to a given stimulus or event, but do it at the wrong time or wrong place.   
( Setiap perilaku yang mempunyai konsekuensi membahayakan bagi individu yang bersangkutan dan atau bagi lingkungan sosialnya, yang dikarenakan ketidaktahuan, ketidakmampuan, menanggapi atau merespon stimulus pada saat dan tempat yang tepat, atau disfungsionalitas ).

Senada dengan pengertian di atas, Ajat Sudrajat dan Nono Sutisna (1999 : 5) menjelaskan Perilaku Maladaptif sebagai :
Setiap perilaku yang mempunyai konsekuensi membahayakan bagi individu yang bersangkutan dan atau bagi lingkungan sosialnya, yang dikarenakan ketidaktahuan, ketidakmampuan, menanggapi atau merespon stimulus pada saat dan tempat yang tepat, atau disfungsionalitas.

Dari ketiga pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku maladaptif  adalah perilaku buruk yang ditampilkan seseorang yang tidak sesuai dengan lingkungan atau yang diinginkan oleh lingkungan masyarakat dimana orang tersebut tinggal. Hal ini dapat terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam mengartikan sesuatu yang terjadi pada dirinya. Perilaku maladaptif  yang ditampilkan seseorang disamping merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain.
3.   Ciri-Ciri Perilaku Maladaptif :
Perilaku yang ditampilkan seseorang tidak semuanya maladaptif. Perilaku negatif belum tentu dapat dikatakan maladaptif, hal ini terkait dengan tempat, waktu dan budaya serta adat istiadat dimana perilaku itu ditampilkan. Diperlukan pemahaman tersendiri tentang bagaimana ciri-ciri perilaku maladaptif itu sendiri, seperti dijelaskan oleh Ajat Sudrajat dan Nono Sutisna (1999:5), perilaku maladaptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.   Suatu perilaku yang penampilannya   menimbulkan   akibat  yang tidak
     menyenangkan bagi individu yang melakukannya, atau bagi  orang lain yang berada
     dilingkungannya.   Misalnya :  perokok, alkoholik, marah - marah, ceroboh.
b.   Suatu perilaku yang tidak mampu memenuhi harapan-harapan yang terkandung
     didalam tugas-tugas yang harus dilakukannya secara teratur, (tidak mampu
     melaksanakan fungsi dan peranannya secara wajar). Misalnya ; seorang pelajar yang
     harus pergi sekolah secara teratur, mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas
     sekolah, tetapi dia tidak melakukannya.
c.     Suatu perilaku yang memberikan tanggapan terhadap rangsangan secara salah, baik waktu maupun tempat. Misalnya ; Seseorang yang karena sakit oleh dokter disarankan memakai pakaian tipis dan tetap dirumah, tetapi dia pergi keluar rumah dengan pakaian yang disarankan dokter tersebut.
d.     Suatu perilaku dalam bentuk ketidakmampuan memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang ada di lingkungannya, atau seseorang yang tidak memiliki keterampilan untuk memberikan tanggapan secara tepat terhadap rangsangan atau peristiwa-peristiwa tertentu. Misalnya ditanya X tetapi dia menjawab Z.

  1. Bentuk - Bentuk Perilaku Maladaptif
Menurut  Fischer dan Gochros L. Havey (1979:273-423), bentuk-bentuk perilaku maladaptif adalah sebagai berikut :
a.       Perilaku Antisosial,  terbagi  dua golongan :
1)     Perilaku kejahatan, misalnya; perkosaan, pembunuhan, pencurian, perampokan, penipuan, dan sebagainya.
2)     Perilaku merusak diri sendiri/masyarakat lain, misalnya; merusak disertai pembakaran, pemakaian obat terlarang, bunuh diri, gangguan publik dan pelacuran.
b.      Perilaku Depresi, misalnya; tekanan, ketidakberdayaan, kegagalan berhubungan dengan orang lain.
c.      Perilaku Penyalahgunaan Obat Terlarang, misalnya Kecanduan yang mencakup; ketergantungan/penyalahgunaan minuman keras, penyalahgunaan obat/zat adiktif, makan berlebihan, dan merokok.
d.      Perilaku Emosional, misalnya; kekecewaan, frustasi, marah, rendah diri, dan sebagainya.
e.      Perilaku Perkawinan, misalnya; hubungan biologis(seksual), hubungan dengan teman(selingkuh), Pemaksaan (ego) dari suami/istri.
f.       Perilaku Orang tua – Anak, misalnya; hubungan tidak harmonis antara orang tua dan anak, anak tidak menurut orang tua, anak marah terhadap orang tua, dan sebagainya.
g.      Perilaku Sekolah, misalnya; bolos sekolah, phobia(takut) sekolah,  jalan-jalan di kelas, membuang barang-barang di kelas, berkelahi, dan sebagainya.
h.      Perilaku Kepedulian diri, misalnya; makan, berpakaian, menggosok gigi, menyisir rambut, mencuci, mandi, yang semuanya berhubungan dengan pemeliharaan phisik.
i.        Perilaku Yang Mengganggu, misalnya; penarikan diri dari lingkungan sosial, ilusi, halusinasi dan delusi.
j.        Perilaku Seksual, misalnya; pelecehan seksual terhadap lawan jenis, masturbasi, homoseksual, lesbian, biseksual, pedophilia, dan sebagainya. 

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku maladaptif tidak hanya berhubungan dengan individu itu sendiri, tetapi juga berhubungan dengan orang lain dan masyarakat. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri, seperti; perilaku depresi, perilaku emosional, perilaku sekolah, perilaku kepedulian diri, dan sebagainya. Sedangkan perilaku yang berhubungan dengan orang lain dan masyarakat, seperti; perilaku kejahatan, perilaku penyalahgunaan obat, perilaku merusak diri sendiri/masyarakat.

  1. Faktor Penyebab Perilaku Maladaptif
Penyebab perilaku maladaptif anak ada dua macam, yaitu faktor intern (diri sendiri) dan faktor ekstern(dari luar individu). Kartini Kartono ( 1992:122) mengatakan bahwa faktor intern penyebab perilaku maladaptif anak adalah :
a.       Reaksi frustasi negatif, mencoba membela diri dari ketidakmampuan yang dimiliki.
b.     Gangguan pengamatan dan tanggapan, pengamatan tidak realitas seperti; ilusi dan halusinasi sehingga anak menjadi agresif dalam menghadapi tekanan dan bahaya dari luar.
c.     Gangguan berfikir dan intelegensi,  tidak   berfikir  secara  logis,   tidak menggunakan kecerdasannya dalam bertindak dan beradaptasi  dengan lingkungan.
d.     Gangguan perasaan / emosional, banyak keinginan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga mengalami banyak kekecewaan dan frustasi. Misalnya; perasaan rendah diri yang menyebabkan overacting, gemar berkelahi, dan sebagainya.

Disamping faktor intern, terdapat juga faktor ekstern. Faktor ekstern penyebab perilaku maladaptif tersebut adalah :
a.       Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat untuk membesarkan anak, mendewasakan dan pendidikan. Menurut Ace Ratnawati dan Anwar Nurdin (2004 :17) mengemukakan bahwa : “ Ketidakserasian dan ketidakharmonisan hubungan ayah dan ibu, akan menimbulkan suasana tertentu dalam keluarga. Apabila anak mengalami rasa tidak aman dalam keluarga, ia akan mengalami gangguan perilaku”.
b.      Lingkungan Sekolah
Selama mereka menempuh pendidikan formal di sekolah terjadi interaksi antar sesama teman, juga dengan guru sebagai orang tua di sekolah. Interaksi yang mereka lakukan sering berakibat negatif bagi perkembangan mental sehingga anak berperilaku maladaptif.
c.       Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat    merupakan    tempat    pembelajaran  ke tiga

setelah keluarga dan sekolah bagi anak-anak.  Lingkungan  yang    baik
akan memberikan pengaruh baik, begitu juga sebaliknya.

6.   Dampak Perilaku Maladaptif
Perilaku maladaptif yang ditampilkan anak lebih berdampak negatif dibandingkan positif, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun  masyarakat. Dampak negatif tersebut adalah :
a.       Bagi diri sendiri, seperti; bolos sekolah, merokok, berbohong, berjudi penyalahgunaan  NAPZA.
b.       Keluarga, seperti;  tidak  menurut  aturan   keluarga,    mencuri   dalam
 keluarga, melawan orang tua.   
c.       Masyarakat, seperti; berkelahi, tawuran antar kelompok, pencurian, penodongan. 



3 komentar: