RANAH MIKRO, MEZO DAN MAKRO
DALAM PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL
Ranah
praktek pekerjaan sosial pada umumnya dibagi menjadi tiga kategori praktik yang luas
yaitu: makro, mezzo dan mikro. Tingkat pekerjaan sosial makro adalah intervensi
yang tersedia pada skala besar yang mempengaruhi seluruh masyarakat dan sistem
perawatan. Pratek pekerjaan sosial dalam ranah mezo terjadi dalam skala menengah, yang
melibatkan lingkungan, lembaga atau kelompok-kelompok kecil lainnya. Pekerjaan
sosial mikro adalah praktek yang paling umum, dan terjadi secara langsung dengan
klien individu atau keluarga.
Akan tetapi dalam perkembangan profesi ini, sering sering
mengalami kendala dalam membedakan antara ranah intervensi mikro, mezo dan
makro. Tiga tingkat dari praktek pekerjaan sosial sering kali tumpang
tindih dan selalu saling mempengaruhi, sehingga sangat penting untuk memahami
perbedaan antara pendekatan pekerjaan sosial. Banyak
pertanyaan yang muncul, terutama dalam kalangan mahasiswa pekerjaan sosial yang
notabene harus memahami akan hal ini.
Sebenarnya letak sentral pembedaan, ditentukan akan
landasan teori yang digunakan. Setiap ahli dengan bukunya, memiliki pandangan
yang berbeda-beda akan ranah mikro, ranah meso dan ranah makro. Seyogianya, hal
ini bukanlah menjadi perdebatan, tetapi aplikasi dan relevansinya di lapangan
dalam melakukan praktek pertolongan pekerjaan sosial yang professional adalah
poin yang lebih penting. Penulis mengulas sedikit tentang praktek
pekerjaan sosial dalam ranah mikro, meso dan makro.
1. Pekerjaan Sosial Makro
Menurut
Dubois & Miley (2014:71) level intervensi makro dalam pekerjaan sosial
meliputi lingkungan, komunitas dan masyarakat untuk mencapai perubahan sosial.
Praktek pekerjaan sosial dalam ranah makro memerlukan pengetahuan tentang
standar komunitas dan nilai, dan ketrampilan memobilisasi komunitas yang
dibutuhkan dalam memprakarsai pemecahan masalah. Sedangkan menurut Zastow &
Ashman (2004:12-13), sistem makro mengenai sistem yang lebih besar daripada
kelompok kecl. Orientasi makro berfokus pada sosial, politik, dan kondisi
ekonomi dan kebijakan yang berpengaruh bagi orang banyak dalam mengakses sumber
dan hidup yang berkualitas.
Praktek kerja sosial makro adalah
upaya untuk membantu klien dengan mengintervensi sistem yang besar. Contohnya
termasuk melobi untuk mengubah undang-undang perawatan kesehatan, mengorganisir
kelompok aktivis negara-lebar atau advokasi untuk perubahan kebijakan sosial
skala besar. Praktek pekerjaan sosial makro adalah salah satu perbedaan utama
antara pekerjaan sosial dan profesi membantu lainnya, seperti terapi kejiwaan.
Praktek pekerjaan sosial makro memberdayakan klien dengan melibatkan mereka
dalam perubahan yang sistemik.
2. Pekerjaan Sosial Mezzo
Menurut
Dubois & Miley (2014:69) pekerjaan sosial dalam ranah mezzo meliputi
interaksi kelompok formal dan organisasi yang kompleks. Intervensi ranah mezzo,
fokus untuk mengubah kelompok atau organisasi itu sendiri. Faktor-faktor dari
kelompok dan organisasi yaitu fungsinya, struktur, peran, pola pengambilan
keputusan, dan gaya pengaruh interaksi bagi proses perubahan. Lebih lanjut
menurut dubois dan miley, bekerja dalam ranah mezzo mengharuskan untuk memahami
dinamika kelompok, dan struktur organisasi. Ranah mezzo, efektifnya memerlukan
ketrampilan dalam perencanaan organisasi, pengambilan keputusan, dan negosiasi
konflik. Berbeda halnya menurut Zastrow & Ashman (2004:12) yang menyebutkan
bahwa sistem mezzo dalam pekerjaan sosial berkenaan dengan beberapa kelompok
kecil, yaitu keluarga, kelompok kerja, dan kelompok-kelompok sosial lainnya.
Berbeda juga menurut pandanngan Sheafor & Herejsi (2003:10) yang
menyebutkan bahwa pratek pekerjaan sosial dalam ranah mezzo mengenai relasi
interpersonal yang lebih intim melebihi berhubungan dengan kehidupan keluarga
tetapi lebih secara arti pribadi yang merupakan representasi antara organisasi
dan institusi. Diantaranya mengenai relasi antara individu dalam kelompok
terapi atau kelompok penyembuhan, antara kawan sebaya di sekolah atau tempat
kerja, dan antara di tetangga.
Praktek pekerjaan sosial ranah mezzo
berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil menengah, seperti lingkungan,
sekolah atau organisasi lokal lainnya. Contoh praktek mezzo pekerjaan sosial yaitu
pengorganisasian masyarakat, manajemen dari organisasi kerja sosial atau fokus
pada institusi atau budaya perubahan daripada masing-masing klien. Para pekerja
sosial yang terlibat dalam praktek mezzo sering juga terlibat dalam mikro dan /
atau kerja sosial makro. Hal ini memastikan kebutuhan dan tantangan dari
masing-masing klien dipahami dan ditangani bersama-sama dengan isu-isu sosial
yang lebih besar.
3. Pekerjaan Sosial Mikro
Menurut
Dobuis & Miley (2014:69) intervensi mikro dalam pekerjaan sosial meliputi
individu, keluarga atau dalam kelompok kecil untuk memfasilitasi perubahan
perilaku individu atau dalam relasinya dengan orang lain. Lebih lanjut menurut
Dubois dan Miley menyatakan bahwa individu sering mencari layanan pekerja
sosial karena pengalaman pahit mereka dalam penyesuain diri, relasi
interpersonal, atau karena stress dari lingkungan. Focus perubahan dan level
mikro ini adalah menciptakan keberfungsian individu. Berbeda halnya menurut
Zastrow & Ashman (2004:12) yang menyebutkan bahwa ranah mikro hanya
meliputi individual saja. Sistem dalam ranah mikro ini memerlukan interaksi
dari sistem biologis, psikologis dan sosial dari individu. Orientasi dari ranah
mikro dalam praktek pekerjaan sosial focus pada kebutuhan individu, masalah dan
kekuatan.
Praktek pekerjaan sosial mikro
adalah jenis yang paling umum dari pekerjaan sosial, dan bagaimana kebanyakan
orang membayangkan pekerja sosial memberikan pelayanan. Dalam pekerjaan sosial
mikro, pekerja sosial terlibat dengan individu atau keluarga untuk memecahkan
masalah. Contoh umum termasuk membantu individu untuk mencari perumahan yang
tepat, perawatan kesehatan dan pelayanan sosial. Terapi keluarga dan konseling
individu juga akan jatuh di bawah naungan praktek mikro, seperti yang akan
seorang individu atau keluarga, dan pengobatan orang yang menderita kondisi
kesehatan mental atau masalah penyalahgunaan zat. Menurut salah satu sumber, praktek
pekerjaan sosial mikro bahkan mungkin termasuk dalam pekerjaan sosial militer (military social work0, di mana pekerja
sosial membantu anggota militer menghadapi tantangan yang menyertai kehidupan militer
dan mengakses manfaat yang merupakan hak mereka dengan layanan mereka. Banyak
pekerja sosial terlibat dalam praktek mikro dan mezzo secara bersamaan. Bahkan
intervensi pada tingkat makro yang paling ambisius memiliki akar dalam percakapan
antara seorang pekerja sosial tunggal dengan satu klien.
Semoga Bermanfaat
SALAM PEKERJA SOSIAL
nice, ijin copas dikit ya min
BalasHapuskak pada teori makro ada terapi apa saja selain terapi kejiwaan. terima kasih??..
BalasHapusKalau buat sertifikat mikro ini dimana ya
BalasHapusThank you very much.... Muahhh... I love you indonesian
BalasHapusSumbernya dari mana ya, kang? Nuhun..
BalasHapusterimakasih, menamabah literasi saya tentang makro, meso dan mikro serta individu
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusizin mengutip ya min
BalasHapus