Kamis, 02 Maret 2017

Ranah Mikro, Mezo dan Makro dalam Praktek Pekerjaan Sosial






RANAH MIKRO, MEZO DAN MAKRO
DALAM PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL


Ranah praktek pekerjaan sosial pada umumnya dibagi menjadi tiga kategori praktik yang luas yaitu: makro, mezzo dan mikro. Tingkat pekerjaan sosial makro adalah intervensi yang tersedia pada skala besar yang mempengaruhi seluruh masyarakat dan sistem perawatan. Pratek pekerjaan sosial dalam ranah mezo terjadi dalam skala menengah, yang melibatkan lingkungan, lembaga atau kelompok-kelompok kecil lainnya. Pekerjaan sosial mikro adalah praktek yang paling umum, dan terjadi secara langsung dengan klien individu atau keluarga.
Akan tetapi dalam perkembangan profesi ini, sering sering mengalami kendala dalam membedakan antara ranah intervensi mikro, mezo dan makro. Tiga tingkat dari praktek pekerjaan sosial sering kali tumpang tindih dan selalu saling mempengaruhi, sehingga sangat penting untuk memahami perbedaan antara pendekatan pekerjaan sosial. Banyak pertanyaan yang muncul, terutama dalam kalangan mahasiswa pekerjaan sosial yang notabene harus memahami akan hal ini.
Sebenarnya letak sentral pembedaan, ditentukan akan landasan teori yang digunakan. Setiap ahli dengan bukunya, memiliki pandangan yang berbeda-beda akan ranah mikro, ranah meso dan ranah makro. Seyogianya, hal ini bukanlah menjadi perdebatan, tetapi aplikasi dan relevansinya di lapangan dalam melakukan praktek pertolongan pekerjaan sosial yang professional adalah poin yang lebih penting. Penulis mengulas sedikit tentang praktek pekerjaan sosial dalam ranah mikro, meso dan makro.
1.      Pekerjaan Sosial Makro
Menurut Dubois & Miley (2014:71) level intervensi makro dalam pekerjaan sosial meliputi lingkungan, komunitas dan masyarakat untuk mencapai perubahan sosial. Praktek pekerjaan sosial dalam ranah makro memerlukan pengetahuan tentang standar komunitas dan nilai, dan ketrampilan memobilisasi komunitas yang dibutuhkan dalam memprakarsai pemecahan masalah. Sedangkan menurut Zastow & Ashman (2004:12-13), sistem makro mengenai sistem yang lebih besar daripada kelompok kecl. Orientasi makro berfokus pada sosial, politik, dan kondisi ekonomi dan kebijakan yang berpengaruh bagi orang banyak dalam mengakses sumber dan hidup yang berkualitas.
Praktek kerja sosial makro adalah upaya untuk membantu klien dengan mengintervensi sistem yang besar. Contohnya termasuk melobi untuk mengubah undang-undang perawatan kesehatan, mengorganisir kelompok aktivis negara-lebar atau advokasi untuk perubahan kebijakan sosial skala besar. Praktek pekerjaan sosial makro adalah salah satu perbedaan utama antara pekerjaan sosial dan profesi membantu lainnya, seperti terapi kejiwaan. Praktek pekerjaan sosial makro memberdayakan klien dengan melibatkan mereka dalam perubahan yang sistemik.
2.      Pekerjaan Sosial Mezzo
Menurut Dubois & Miley (2014:69) pekerjaan sosial dalam ranah mezzo meliputi interaksi kelompok formal dan organisasi yang kompleks. Intervensi ranah mezzo, fokus untuk mengubah kelompok atau organisasi itu sendiri. Faktor-faktor dari kelompok dan organisasi yaitu fungsinya, struktur, peran, pola pengambilan keputusan, dan gaya pengaruh interaksi bagi proses perubahan. Lebih lanjut menurut dubois dan miley, bekerja dalam ranah mezzo mengharuskan untuk memahami dinamika kelompok, dan struktur organisasi. Ranah mezzo, efektifnya memerlukan ketrampilan dalam perencanaan organisasi, pengambilan keputusan, dan negosiasi konflik. Berbeda halnya menurut Zastrow & Ashman (2004:12) yang menyebutkan bahwa sistem mezzo dalam pekerjaan sosial berkenaan dengan beberapa kelompok kecil, yaitu keluarga, kelompok kerja, dan kelompok-kelompok sosial lainnya. Berbeda juga menurut pandanngan Sheafor & Herejsi (2003:10) yang menyebutkan bahwa pratek pekerjaan sosial dalam ranah mezzo mengenai relasi interpersonal yang lebih intim melebihi berhubungan dengan kehidupan keluarga tetapi lebih secara arti pribadi yang merupakan representasi antara organisasi dan institusi. Diantaranya mengenai relasi antara individu dalam kelompok terapi atau kelompok penyembuhan, antara kawan sebaya di sekolah atau tempat kerja, dan antara di tetangga.
Praktek pekerjaan sosial ranah mezzo berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil menengah, seperti lingkungan, sekolah atau organisasi lokal lainnya. Contoh praktek mezzo pekerjaan sosial yaitu pengorganisasian masyarakat, manajemen dari organisasi kerja sosial atau fokus pada institusi atau budaya perubahan daripada masing-masing klien. Para pekerja sosial yang terlibat dalam praktek mezzo sering juga terlibat dalam mikro dan / atau kerja sosial makro. Hal ini memastikan kebutuhan dan tantangan dari masing-masing klien dipahami dan ditangani bersama-sama dengan isu-isu sosial yang lebih besar.


3.      Pekerjaan Sosial Mikro
Menurut Dobuis & Miley (2014:69) intervensi mikro dalam pekerjaan sosial meliputi individu, keluarga atau dalam kelompok kecil untuk memfasilitasi perubahan perilaku individu atau dalam relasinya dengan orang lain. Lebih lanjut menurut Dubois dan Miley menyatakan bahwa individu sering mencari layanan pekerja sosial karena pengalaman pahit mereka dalam penyesuain diri, relasi interpersonal, atau karena stress dari lingkungan. Focus perubahan dan level mikro ini adalah menciptakan keberfungsian individu. Berbeda halnya menurut Zastrow & Ashman (2004:12) yang menyebutkan bahwa ranah mikro hanya meliputi individual saja. Sistem dalam ranah mikro ini memerlukan interaksi dari sistem biologis, psikologis dan sosial dari individu. Orientasi dari ranah mikro dalam praktek pekerjaan sosial focus pada kebutuhan individu, masalah dan kekuatan.
Praktek pekerjaan sosial mikro adalah jenis yang paling umum dari pekerjaan sosial, dan bagaimana kebanyakan orang membayangkan pekerja sosial memberikan pelayanan. Dalam pekerjaan sosial mikro, pekerja sosial terlibat dengan individu atau keluarga untuk memecahkan masalah. Contoh umum termasuk membantu individu untuk mencari perumahan yang tepat, perawatan kesehatan dan pelayanan sosial. Terapi keluarga dan konseling individu juga akan jatuh di bawah naungan praktek mikro, seperti yang akan seorang individu atau keluarga, dan pengobatan orang yang menderita kondisi kesehatan mental atau masalah penyalahgunaan zat. Menurut salah satu sumber, praktek pekerjaan sosial mikro bahkan mungkin termasuk dalam pekerjaan sosial militer (military social work0, di mana pekerja sosial membantu anggota militer menghadapi tantangan yang menyertai kehidupan militer dan mengakses manfaat yang merupakan hak mereka dengan layanan mereka. Banyak pekerja sosial terlibat dalam praktek mikro dan mezzo secara bersamaan. Bahkan intervensi pada tingkat makro yang paling ambisius memiliki akar dalam percakapan antara seorang pekerja sosial tunggal dengan satu klien.




Semoga Bermanfaat
SALAM PEKERJA SOSIAL

8 komentar:

  1. kak pada teori makro ada terapi apa saja selain terapi kejiwaan. terima kasih??..

    BalasHapus
  2. Kalau buat sertifikat mikro ini dimana ya

    BalasHapus
  3. Thank you very much.... Muahhh... I love you indonesian

    BalasHapus
  4. Sumbernya dari mana ya, kang? Nuhun..

    BalasHapus
  5. terimakasih, menamabah literasi saya tentang makro, meso dan mikro serta individu

    BalasHapus